Daftar Isi
- Mengenal PET Scan
- Manfaat PET Scan
- Dukungan Kemenkes terhadap Program PET Scan
- Tantangan dalam Implementasi PET Scan
Mengenal PET Scan
PET Scan, atau Positron Emission Tomography, adalah teknologi pencitraan (scanning) medis yang menggunakan zat radioaktif untuk memetakan aktivitas metabolisme di dalam tubuh. Tidak seperti CT Scan atau MRI yang lebih fokus pada struktur tubuh, PET Scan memberikan informasi mendalam tentang fungsi organ dan jaringan.
Cara kerja PET Scan adalah dengan cara menyuntikkan zat radioaktif yang disebut tracer ke dalam tubuh. Tracer ini biasanya berbasis glukosa karena sel-sel yang aktif secara metabolik, seperti sel kanker, akan menyerap lebih banyak glukosa. Dengan teknologi ini, kita dapat mendeteksi keberadaan penyakit secara lebih akurat, bahkan sebelum muncul gejala fisik.
Manfaat PET Scan
Kita mungkin bertanya-tanya apa manfaat atau keunggulan dari PET Scan dibanding metode lainnya. Berikut beberapa manfaat utamanya:
- Deteksi Dini Kanker PET Scan dapat mendeteksi keberadaan sel kanker pada tahap awal, memungkinkan pengobatan dilakukan lebih cepat dan efektif. Sebuah studi dari prosiding milik Baylor University Medical Center Proceeding Vol.18 tahun 2005 menunjukkan bahwa PET Scan memiliki sensitivitas hingga 90% dalam mendeteksi kanker tertentu.
- Memantau Efektivitas Pengobatan Teknologi ini membantu dokter menilai apakah pengobatan kanker, seperti kemoterapi, bekerja dengan baik. Hal ini dapat mencegah penggunaan terapi yang tidak efektif dan mempercepat perbaikan strategi pengobatan.
- Diagnostik Penyakit Jantung dan Otak Selain kanker, PET Scan digunakan untuk mengevaluasi penyakit jantung dan gangguan otak, seperti Alzheimer. Dengan memetakan aliran darah dan fungsi metabolisme, dokter dapat menentukan diagnosis yang lebih akurat.

Dukungan Kemenkes terhadap Program PET Scan
Dengan manfaat yang begitu besar, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) memberikan dukungan terhadap program PET Scan. Kemenkes RI terus berupaya meningkatkan aksesibilitas PET Scan di berbagai fasilitas kesehatan, terutama rumah sakit rujukan. Berdasarkan data yang diterbitkan oleh Kemenkes pada 2023, hanya 15 rumah sakit di Indonesia yang memiliki fasilitas PET Scan. Untuk itu, pemerintah berencana menambah perangkat ini di beberapa wilayah strategis.
Selain itu, Kemenkes RI juga bekerja sama dengan sejumlah lembaga pendidikan dan profesional medis untuk meningkatkan jumlah tenaga ahli yang mampu mengoperasikan alat ini. Tentunya, kita bisa berharap kualitas pelayanan kesehatan semakin merata.
Tantangan dalam Implementasi PET Scan
Meskipun memiliki manfaat besar, kita juga harus memahami tantangan yang ada, seperti:
- Biaya yang Tinggi: PET Scan adalah prosedur yang mahal. Pemerintah perlu mengupayakan subsidi agar teknologi ini dapat diakses oleh masyarakat luas.
- Kurangnya Fasilitas: Saat ini, distribusi alat PET Scan masih terkonsentrasi di kota-kota besar, sehingga pasien dari daerah terpencil perlu melakukan perjalanan jauh.
PET Scan adalah teknologi termutakhir yang mampu memberikan diagnosis lebih akurat untuk berbagai penyakit serius seperti kanker. Dengan dorongan dari Kemenkes RI, kita berharap teknologi ini dapat semakin diakses oleh masyarakat Indonesia. Langkah ini menjadi bagian dari komitmen kita bersama untuk mewujudkan layanan kesehatan yang lebih baik.
Referensi
- ____. National Cancer Institute. Positron Emission Tomography (PET) Scans. [cited 2024 January 11] Available from: https://www.cancer.gov/publications/dictionaries/cancer-terms/def/pet-scan
- Griffeth LK. Use of PET/CT scanning in cancer patients: technical and practical considerations. Proc (Bayl Univ Med Cent). 2005;18(4):321-330. [cited 2024 January 12] Available from: https://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/08998280.2005.11928089.
- Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Laporan Tahunan 2023: Peningkatan Fasilitas Kesehatan. Jakarta: Kemenkes RI; 2023. [cited 2024 January 12]