Positron Emission Tomography (PET) Scan adalah salah satu teknologi pencitraan medis canggih yang digunakan untuk mendiagnosis, menentukan stadium, dan memantau perkembangan kanker. Namun, banyak orang menganggap PET Scan sebagai prosedur yang mahal dan sulit diakses. Artikel ini akan membahas mitos dan fakta seputar biaya PET Scan, mengapa harganya relatif tinggi, serta upaya yang dilakukan untuk membuatnya lebih terjangkau bagi pasien kanker di Indonesia.
Daftar Isi:
- Mitos dan Fakta Seputar Biaya PET Scan
- Mengapa PET Scan Mahal?
- Upaya untuk Membuat PET Scan Lebih Terjangkau
Mitos dan Fakta Seputar Biaya PET Scan
Banyak mitos yang beredar tentang biaya PET Scan. Berikut adalah beberapa mitos dan fakta yang perlu diketahui:
Mitos 1: PET Scan Sangat Mahal dan Tidak Terjangkau
- Fakta: Benar bahwa PET Scan memiliki biaya yang relatif tinggi di Indonesia. Namun, biaya ini sebanding dengan manfaat yang diberikan, seperti diagnosis yang lebih akurat dan pengobatan yang lebih efektif.
Mitos 2: BPJS Kesehatan Tidak Menanggung Biaya PET Scan
- Fakta: BPJS Kesehatan dapat menanggung sebagian atau penuh biaya PET Scan. Namun, pasien perlu memenuhi persyaratan tertentu dan mendapatkan rujukan dari dokter spesialis. dilansir dari Kompas Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa pemeriksaan kanker menggunakan PET Scan ditanggung BPJS hanya sekali, berikut pernyataannya:
“Sekarang ditanggung oleh BPJS satu kali seumur hidup. Walaupun nanti pasien memang butuhnya tidak sekali. Kalau harganya lebih rendah nanti bisa ditanggung dan kita nanti akan komunikasi terus karena BPJS, juga ada kapasitasnya,”
Mitos 3: PET Scan Hanya untuk Orang Kaya
- Fakta: Meskipun biayanya tinggi, upaya pemerintah dan rumah sakit untuk menyediakan skema subsidi atau pembayaran cicilan membuat PET Scan lebih terjangkau bagi pasien dengan ekonomi menengah ke bawah.
Mitos 4: Ada Alternatif yang Lebih Murah dengan Hasil yang Sama
- Fakta: Meskipun ada alternatif seperti CT Scan atau MRI, PET Scan memiliki keunggulan dalam mendeteksi aktivitas metabolik sel kanker. Teknologi ini seringkali tidak dapat digantikan oleh metode lain, terutama untuk kasus kanker yang kompleks.
Mengapa PET Scan Mahal?
Biaya PET Scan yang tinggi dipengaruhi oleh beberapa faktor:
1. Biaya Peralatan dan Pemeliharaan
- Mesin PET Scan adalah teknologi canggih yang memerlukan investasi besar, mencapai puluhan miliar rupiah per unit.
- Biaya pemeliharaan dan penggantian suku cadang juga cukup tinggi.
2. Biaya Zat Radioaktif (Tracer)
- Zat radioaktif yang digunakan dalam PET Scan, seperti Fluorodeoxyglucose (FDG), harus diproduksi di fasilitas khusus dan memiliki masa simpan yang singkat.
3. Tenaga Ahli yang Terlatih
- PET Scan memerlukan dokter spesialis kedokteran nuklir, radiolog, dan teknisi yang terlatih. Proses pelatihan dan sertifikasi tenaga ahli ini memerlukan biaya yang tidak sedikit.
4. Regulasi dan Lisensi
- Penggunaan zat radioaktif dalam PET Scan memerlukan izin dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN), yang melibatkan biaya administrasi dan inspeksi rutin.
Baca Juga: PET Scan Dicover BPJS? Cek Faktanya Sekarang!
Upaya untuk Membuat PET Scan Lebih Terjangkau
- Upaya Perluasan Fasilitas PET Scan dan Subsidi dari Pemerintah
- Pemerintah Indonesia telah memasukkan perluasan fasilitas PET Scan di Indonesia sebagai bagian dari strategi penanganan kanker melalui program “Rencana Kanker Nasional 2024-2034”.
- Kolaborasi dengan Swasta
- Pemerintah bekerja sama dengan rumah sakit swasta untuk membantu meningkatkan ketersediaan PET Scan di seluruh Indonesia.
PET Scan memang memiliki biaya yang relatif tinggi, tetapi manfaatnya dalam diagnosis dan pengobatan kanker sangat besar. Dengan upaya pemerintah, rumah sakit, dan yayasan kanker, biaya PET Scan dapat lebih terjangkau bagi pasien. Penting bagi masyarakat untuk memahami mitos dan fakta seputar PET Scan, serta memanfaatkan skema bantuan yang tersedia. Dengan demikian, teknologi canggih ini dapat diakses oleh lebih banyak pasien kanker di Indonesia.
Sumber
- Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Indonesia luncurkan rencana nasional untuk penanganan kanker, [Internet]. 2024. [cited 2025 May 19]. Available from: https://kemkes.go.id/id/rilis-kesehatan/indonesia-luncurkan-rencana-nasional-untuk-penanganan-kanker
- Verduzco-Aguirre, H. C., Lopes, G., & Soto-Perez-De-Celis, E.(2019). Implementation of diagnostic resources for cancer in developing countries: a focus on PET/CT. Ecancermedicalscience. 2019 Jan 31;13:ed87. [cited 2025 May 19]. Available from: https://doi.org/10.3332/ecancer.2019.ed87
- Griffeth L. K. Use of PET/CT scanning in cancer patients: technical and practical considerations. Proceedings (Baylor University. Medical Center), 18(4),321–330.
- Khairina. Menkes: Penambahan PET Scan di 16 RS Ditargetkan Tuntas 2027 [Internet].2024 [cited 2025 May 19] Available from: https://health.kompas.com/read/24I09200000168/menkes–penambahan-pet-scan-di-16-rs-ditargetkan-tuntas-2027