Hidup dengan kanker dan menjalani pengobatan seperti imunoterapi sudah menjadi sebuah perjalanan yang penuh tantangan. Saat musim flu tiba, wajar jika Pasien Kanker memiliki banyak pertanyaan dan kekhawatiran. Salah satu pertanyaan yang paling sering muncul adalah: “Apakah aman untuk mendapatkan Vaksin Influenza?”
Keraguan ini sangat bisa dimengerti. Imunoterapi adalah pengobatan canggih yang bekerja dengan cara “membangunkan” sistem kekebalan tubuh Pasien Kanker sendiri untuk melawan sel kanker. Di sisi lain, Vaksin Influenza bekerja dengan cara “memperkenalkan” bagian dari virus yang sudah dilemahkan atau dimatikan agar sistem kekebalan tubuh Pasien Kanker belajar mengenalinya.
Apa Kata Penelitian?
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal medis terkemuka, termasuk studi dari Journal for ImmunoTherapy of Cancer, telah mengamati Pasien Kanker yang menerima imunoterapi (seperti checkpoint inhibitors).
Hasilnya secara konsisten menunjukkan:
- Tidak Ada Efek Samping Serius: Pasien yang menerima Vaksin Influenza tidak mengalami peningkatan efek samping terkait imunoterapi yang parah. Reaksi yang muncul umumnya sama seperti orang sehat: pegal di area suntikan, demam ringan, atau rasa lelah sementara.
- Imunoterapi Tetap Efektif: Vaksin Influenza tidak mengurangi efektivitas pengobatan imunoterapi yang sedang Pasien Kanker jalani.
- Vaksin Tetap Bekerja: Pasien tetap dapat membentuk antibodi terhadap flu, yang berarti vaksin tersebut memberikan perlindungan yang diharapkan.
Mengapa Vaksin Influenza Justru Sangat Penting Bagi Pasien Kanker?
Bagi Pasien Kanker, flu bukan sekadar “pilek biasa”.
- Risiko Komplikasi Tinggi: Sistem kekebalan tubuh Pasien Kanker mungkin tidak sekuat dulu, bahkan saat menjalani imunoterapi. Jika Pasien Kanker terkena flu, risikonya untuk berkembang menjadi komplikasi serius seperti pneumonia, bronkitis, atau infeksi sinus jauh lebih tinggi.
- Menghindari Penundaan Pengobatan: Hal terpenting dalam pengobatan kanker adalah konsistensi. Jika Pasien Kanker sakit parah karena flu, Pasien Kanker mungkin terpaksa harus menunda jadwal kemoterapi atau imunoterapi Pasien Kanker. Vaksin Influenza membantu Pasien Kanker tetap sehat agar bisa terus fokus pada pengobatan utama.
Poin Penting: Pilih Vaksin yang Tepat
- WAJIB DIPILIH: Vaksin Inactivated (Tidak Aktif). Vaksin ini berisi virus flu yang sudah “dimatikan” sehingga tidak bisa menyebabkan penyakit. Ini adalah jenis vaksin yang terbukti aman untuk pasien dengan sistem kekebalan tubuh yang terganggu.
- HARUS DIHINDARI: Vaksin Live-Attenuated (Dilemahkan). Ini adalah vaksin yang biasanya diberikan dalam bentuk semprotan hidung (nasal spray). Vaksin ini mengandung virus hidup yang dilemahkan. Karena virusnya masih hidup, ada risiko (meskipun kecil) dapat menyebabkan infeksi pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Langkah Pasien Kanker Selanjutnya: Selalu Bicara dengan Dokter Pasien Kanker
Informasi ini bertujuan untuk menenangkan Pasien Kanker, namun keputusan akhir harus selalu dibuat bersama tim medis Pasien Kanker.
Sebelum menerima vaksin, selalu konsultasikan dengan dokter onkologi Pasien Kanker karena dokterpaling memahami kondisi spesifik, jenis pengobatan yang diterima, dan waktu terbaik Pasien Kanker untuk mendapatkan vaksin (misalnya, di antara siklus pengobatan).
Kesimpulan: Jangan biarkan ketakutan menghalangi Pasien Kanker mendapatkan perlindungan penting. Melindungi diri Pasien Kanker dengan Vaksinasi Influenza adalah salah satu langkah proaktif yang bisa Pasien Kanker ambil untuk menjaga tubuh tetap kuat dan fokus pada pemulihan Pasien Kanker.
Referensi :
- Lopez-Olivo, Maria A et al. “Safety and Efficacy of Influenza Vaccination in Patients Receiving Immune Checkpoint Inhibitors. Systematic Review with Meta-Analysis.” Vaccines vol. 10,8 1195. 27 Jul. 2022, doi:10.3390/vaccines10081195
- Safety of influenza vaccination in patients undergoing immunotherapy treatment for advanced cancer. May 2018 Journal of Clinical Oncology 36(15_suppl):e15073-e15073 DOI:10.1200/JCO.2018.36.15_suppl.e15073
