Dalam dunia diagnostik medis modern, dua jenis pemeriksaan pencitraan yang sering digunakan adalah PET scan (Positron Emission Tomography) dan CT scan (Computed Tomography). Keduanya berperan penting dalam mendeteksi dan memantau berbagai kondisi medis, terutama kanker, penyakit jantung, dan gangguan otak. Meski sama-sama menghasilkan gambaran tubuh bagian dalam, fungsi, prinsip kerja, serta informasi yang diberikan PET scan dan CT scan berbeda secara fundamental.
Pemahaman perbedaan ini penting untuk menilai mengapa dokter mungkin merekomendasikan satu atau bahkan kombinasi keduanya demi diagnosis yang lebih akurat dan personal.
Perbedaan Dasar Antara PET Scan dan CT Scan
Secara sederhana, CT scan memvisualisasikan struktur, sementara PET scan menilai fungsi dan aktivitas sel.
| Fitur | PET Scan | CT Scan |
| Prinsip Kerja | Menggunakan bahan radioaktif (pelacak) yang disuntikkan ke dalam tubuh untuk memancarkan energi yang terdeteksi oleh kamera. | Menggunakan sinar-X untuk menghasilkan gambar penampang tubuh. |
| Jenis Informasi | Memberikan informasi fungsional tentang metabolisme dan aktivitas jaringan. | Memberikan informasi struktural tentang bentuk, ukuran, dan posisi organ. |
| Deteksi Penyakit | Dapat mengidentifikasi kelainan pada tingkat metabolik, bahkan sebelum terjadi perubahan anatomi. | Mendeteksi perubahan fisik atau anatomi yang sudah tampak pada organ atau jaringan. |
| Waktu Pemeriksaan | Lebih lama (20 menit hingga beberapa jam). | Relatif cepat (sekitar beberapa menit). |
| Radiasi | Mengandung zat radioaktif yang cepat keluar dari dalam tubuh. | Tidak meninggalkan radiasi setelah pemindaian. |
| Kegunaan Utama | Diagnosis kanker, penyakit jantung, dan gangguan neurologis seperti Alzheimer dan epilepsi. | Digunakan untuk mendeteksi tumor, infeksi, patah tulang, serta panduan operasi atau biopsi. |
Kapan PET Scan dan CT Scan Digunakan Bersamaan
Dalam praktik klinis modern, kedua teknologi ini sering dikombinasikan dalam satu alat bernama PET/CT scan. Kolaborasi antara keduanya memberikan keunggulan diagnostik yang tidak dimiliki secara terpisah.
1. Deteksi Dini yang Lebih Sensitif
PET scan mampu mendeteksi perubahan metabolik sebelum munculnya perubahan anatomi yang terlihat pada CT scan. Hal ini menjadikannya alat penting dalam mendeteksi kanker pada tahap awal, bahkan sebelum tumor terbentuk sepenuhnya.
2. Penentuan Stadium Kanker
Kombinasi PET dan CT membantu menentukan lokasi pasti tumor dan penyebarannya ke bagian tubuh lain. Menurut jurnal European Journal of Nuclear Medicine and Molecular Imaging (2016), pemeriksaan PET/CT meningkatkan akurasi penentuan stadium kanker paru hingga 20–30% dibandingkan CT konvensional.
3. Perencanaan dan Evaluasi Perawatan
Dalam terapi radiasi, hasil PET/CT memungkinkan dokter untuk menargetkan area yang aktif secara metabolik dan meminimalkan paparan radiasi ke jaringan sehat. Studi oleh Journal of Clinical Oncology (2018) menyebutkan bahwa penggunaan PET/CT dalam perencanaan terapi dapat meningkatkan efektivitas pengobatan dan mengurangi risiko kekambuhan.
4. Pemantauan Respons Terhadap Terapi
Setelah perawatan, PET/CT membantu membedakan antara jaringan parut dan jaringan kanker aktif, sebuah hal yang tidak dapat dilakukan CT scan saja. Berdasarkan laporan dari National Cancer Institute (NCI), metode ini krusial dalam mengevaluasi keberhasilan terapi kanker modern seperti imunoterapi dan terapi target.
Kelebihan dan Keterbatasan Masing-Masing Pemeriksaan
Kelebihan PET Scan
● Mendeteksi kelainan fungsional lebih awal.
● Menilai efektivitas terapi secara real-time.
● Mampu membedakan jaringan sehat dan jaringan abnormal secara metabolik.
Keterbatasan PET Scan
● Biaya relatif tinggi dan durasi pemeriksaan lebih lama.
● Tidak memberikan detail anatomi yang tajam tanpa kombinasi CT.
● Membutuhkan bahan radioaktif yang harus ditangani secara khusus.
Kelebihan CT Scan
● Memberikan gambaran anatomi yang detail dan cepat.
● Biaya lebih terjangkau dibanding PET scan.
● Ideal untuk kondisi darurat seperti trauma atau perdarahan.
Keterbatasan CT Scan
● Tidak dapat menunjukkan aktivitas seluler atau metabolisme.
● Paparan radiasi kumulatif perlu dipertimbangkan pada penggunaan berulang.
Mengapa Kombinasi PET/CT Menjadi Standar Emas Deteksi Kanker
PET/CT kini menjadi standar baku dalam dunia onkologi modern karena menggabungkan kekuatan dua pendekatan diagnostik, fungsi dan struktur. Menurut Cleveland Clinic dan Mayo Clinic, penggunaan PET/CT memungkinkan deteksi tumor lebih akurat, penentuan stadium yang lebih tepat, serta pengawasan progres penyakit secara menyeluruh. Pendekatan ini membantu tim medis merancang strategi terapi yang personal dan berbasis data objektif.
Perbedaan PET scan dan CT scan bukan sekadar pada teknologi yang digunakan, tetapi pada jenis informasi yang dihasilkan. PET scan menyoroti aktivitas biologis sel, sedangkan CT scan menggambarkan anatomi tubuh secara detail. Ketika digunakan bersama, keduanya menghadirkan pandangan yang lebih komprehensif terhadap kondisi tubuh yang menjadikan diagnosis lebih akurat dan perawatan lebih efektif.
Referensi
1.https://www.cancercenter.com/diagnosing-cancer/diagnostic-imaging/pet-ct-scan
2. Yang, S. K., Cho, N., & Moon, W. K. (2007). The role of PET/CT for evaluating breast cancer. Korean journal of radiology, 8(5), 429–437. https://doi.org/10.3348/kjr.2007.8.5.429
3. Sosna, J., Esses, S. J., Yeframov, N., Bernstine, H., Sella, T., Fraifeld, S., Kruskal, J. B., & Groshar, D. (2012). Blind spots at oncological CT: lessons learned from PET/CT. Cancer imaging : the official publication of the International Cancer Imaging Society, 12(1), 259–268. https://doi.org/10.1102/1470-7330.2012.0030
3. https://www.healthimages.com/ct-scan-vs-pet-scan/
4. https://www.ctoam.com/services/testing/imaging/pet-ct-scan/pet-ct-scan-vs-ct/
