Kapan Harus ke Dokter untuk Cek Kanker: Panduan Penting untuk Deteksi Dini

BAGIKAN

Mengetahui kapan waktu tepat memeriksakan diri ke dokter untuk deteksi kanker dapat menyelamatkan nyawa. 1,2 Seringkali, kasus kanker baru ditemukan ketika sudah memasuki stadium lanjut karena gejala awal yang samar cenderung diabaikan.3 Padahal, deteksi dini meningkatkan peluang keberhasilan pengobatan secara signifikan.4,5

Artikel ini membahas tanda-tanda tubuh yang perlu segera diperiksa dan jadwal skrining rutin berdasarkan usia serta faktor risiko, disesuaikan dengan pedoman medis terkini.

Pentingnya Deteksi Dini: Mengapa Waktu Adalah Kunci

Waktu adalah penentu utama dalam penanganan kanker. Diagnosis yang ditegakkan pada stadium awal memiliki tingkat kelangsungan hidup yang jauh lebih tinggi dibandingkan jika terdeteksi terlambat .5,6

Penelitian menunjukkan bahwa gejala seperti benjolan yang tak hilang atau nyeri menetap sering dikaitkan dengan diagnosis pada stadium lanjut bila diabaikan .7 Studi lain menyoroti bahwa satu dari lima pasien kanker menunda kunjungan ke dokter lebih dari tiga bulan sejak gejala pertama muncul, sebuah jeda waktu yang dapat berdampak serius pada hasil pengobatan .8

Tanda Kanker: Kapan Harus ke Dokter SEGERA?

Gejala yang menetap atau bertambah parah lebih dari dua minggu perlu menjadi alasan kuat untuk berkonsultasi dengan tenaga medis sesegera mungkin. Gejala ini sering disebut “Tanda Bahaya” dan memerlukan evaluasi segera:5

  • Benjolan atau Massa yang Tidak Dapat Dijelaskan: Benjolan baru yang muncul di payudara, leher, ketiak, pangkal paha, atau bagian tubuh lain yang tidak kunjung hilang, terutama jika ukurannya bertambah
  • Penurunan Berat Badan Drastis: Kehilangan berat badan signifikan (sekitar 5 kg atau lebih) tanpa ada perubahan pola makan atau peningkatan aktivitas fisik. Ini bisa menjadi tanda gangguan metabolisme.
  • Pendarahan yang Tidak Wajar: Pendarahan dari saluran tubuh yang tidak terkait dengan menstruasi atau cedera, seperti darah pada urine, feses, muntah darah, atau batuk darah. Perubahan kulit, seperti luka atau memar yang tidak sembuh dalam beberapa minggu, juga perlu diwaspadai.
  • Gangguan Pernapasan Kronis: Batuk yang menetap lebih dari dua minggu, sesak napas, atau suara serak kronis.
  • Pembengkakan Kelenjar Getah Bening: Pembesaran kelenjar getah bening di leher, ketiak, atau pangkal paha yang menetap lebih dari dua minggu.
  • Gejala Sistemik Misterius: Demam berkepanjangan, keringat malam, kelelahan (fatigue) ekstrim, atau nyeri tulang tanpa penyebab jelas.

Peringatan: Gejala ini tidak selalu berarti kanker, tetapi bila menetap atau semakin parah, pemeriksaan medis adalah langkah terbaik.

Jadwal Skrining Rutin Berdasarkan Risiko dan Usia

Skrining adalah pemeriksaan yang dilakukan pada orang yang tidak memiliki gejala, dengan tujuan untuk menemukan kanker sejak dini, bahkan sebelum penyakit tersebut berkembang lebih jauh.3-5

  1. Faktor Risiko yang Perlu Diperhatikan

Skrining mungkin perlu dimulai lebih awal atau dilakukan lebih sering jika Anda memiliki:

  • Riwayat keluarga dengan kanker (faktor genetik).
  • Paparan zat karsinogen (seperti asap rokok, pestisida).
  • Infeksi virus tertentu (seperti HPV atau Hepatitis B/C)
  • Kebiasaan merokok jangka panjang
  1. Rekomendasi Skrining Kanker Utama
Jenis KankerUsia & Frekuensi SkriningCatatan Pedoman
Kanker Kolorektal45–75 tahun: Kolonoskopi (tiap 10 tahun) atau Tes Feses/FIT (Fecal Immunochemical Test) (tiap 1 tahun)Pedoman ACG terbaru menyarankan skrining dimulai usia 45 tahun
Kanker PayudaraWanita 40–74 tahun: Mammografi (tiap 1–2 tahun)Frekuensi disesuaikan dengan kepadatan payudara dan faktor risiko individu
Kanker ServiksWanita 21–65 tahun: Pap smear (tiap 3 tahun) atau Pap + HPV test (tiap 5 tahun)Direkomendasikan oleh ACS dan WHO 
Kanker Paru-ParuPerokok aktif atau mantan perokok berat: CT Scan Dosis Rendah (LDCT) tahunanHanya direkomendasikan untuk kelompok risiko tinggi sesuai kriteria ACS
Kanker ProstatPria usia 50 tahun (atau lebih muda bila berisiko tinggi): Diskusi skrining dengan dokter Keputusan didasarkan pada diskusi manfaat dan risiko overdiagnosis 

Proses Diagnosis dan Mengatasi Penundaan

  1. Pemeriksaan Lanjutan Setelah Skrining

Jika hasil skrining atau pemeriksaan fisik mencurigakan, pemeriksaan lanjutan akan dilakukan untuk memastikan diagnosis. Ini dapat berupa biopsi (pengambilan sampel jaringan), CT scan, MRI, atau PET scan. 3-5

  1. Mengapa Orang Menunda Kunjungan ke Dokter?

Ketakutan, rasa malu, atau keyakinan bahwa gejala akan sembuh sendiri sering membuat seseorang menunda pemeriksaan. Namun, penundaan tersebut, bahkan yang hanya terjadi selama beberapa bulan, dapat menurunkan efektivitas pengobatan secara signifikan. 3-5

  • Tindakan Bijak: Segera lakukan pemeriksaan jika gejala bertahan lebih dari dua minggu
  1. Teknologi Modern dalam Diagnosis

Teknologi modern seperti kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) kini mulai diterapkan untuk mendeteksi pola awal kanker melalui data laboratorium dan pencitraan, meski diagnosis akhir tetap membutuhkan konfirmasi dokter.9

Kesimpulan

Mengetahui kapan harus ke dokter untuk cek kanker merupakan bentuk tanggung jawab tertinggi terhadap kesehatan diri. Segera lakukan pemeriksaan bila muncul gejala mencurigakan yang menetap, seperti benjolan atau pendarahan yang tidak biasa. Bagi yang memiliki faktor risiko, skrining rutin adalah langkah pencegahan paling efektif. Langkah kecil seperti pemeriksaan dini dapat membuat perbedaan besar dalam hasil pengobatan.

Referensi

  1. World Health Organization. Cancer screening and early detection of cancer [Internet]. Geneva: WHO; 2022 [cited 2025 Nov 11]. Available from: https://www.who.int/europe/news-room/fact-sheets/item/cancer-screening-and-early-detection-of-cancer
  2. National Cancer Institute. Cancer Screening Overview (PDQ®)–Patient Version [Internet]. Bethesda (MD): National Cancer Institute; 2024 [cited 2025 Nov 11]. Available from: https://www.cancer.gov/about-cancer/screening/patient-version
  3. Cleveland Clinic. Cancer Screening: Types, Tests & Guidelines [Internet]. Cleveland: Cleveland Clinic; 2024 [cited 2025 Nov 11]. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diagnostics/24118-cancer-screening
  4. American Cancer Society. Cancer Screening Guidelines Summary [Internet]. Atlanta: ACS; 2024 [cited 2025 Nov 11]. Available from: https://www.cancer.org/cancer/screening/american-cancer-society-guidelines-for-the-early-detection-of-cancer.html
  5. National Cancer Institute. Signs and Symptoms of Cancer [Internet]. Bethesda (MD): National Cancer Institute; 2024 [cited 2025 Nov 11]. Available from: https://www.cancer.gov/about-cancer/diagnosis/symptoms\
  6. Koo MM, Swann R, McPhail S, Abel GA, Elliss-Brookes L, Rubin GP, et al. Presenting symptoms of cancer and stage at diagnosis: evidence from a cross-sectional, population-based study. Lancet Oncol. 2020;21(1):73-9. doi: 10.1016/S1470-2045(19)30595-9. Epub 2019 Nov 6. PMID: 31704137; PMCID: PMC6941215.
  7. Shaukat A, Kahi CJ, Burke CA, Rabeneck L, Sauer BG, Rex DK. ACG Clinical Guidelines: Colorectal Cancer Screening 2021. Am J Gastroenterol. 2021;116(3):458-79. doi: 10.14309/ajg.0000000000001122. PMID: 33657038.
  8. Tsai CH, Kung PT, Kuo WY, Tsai WC. Effect of time interval from diagnosis to treatment for non-small cell lung cancer on survival: a national cohort study in Taiwan. BMJ Open. 2020;10(4):e034351. doi: 10.1136/bmjopen-2019-034351. PMID: 32327476; PMCID: PMC7204926.
  9. Huhulea EN, Huang L, Eng S, Sumawi B, Huang A, Aifuwa E, et al. Artificial Intelligence Advancements in Oncology: A Review of Current Trends and Future Directions. Biomedicines. 2025 Apr;13(4):951. doi: 10.3390/biomedicines13040951. PMID: 40299653; PMCID: PMC12025054.
Hubungi Kami: +62811 1707 0111