Kanker adalah diagnosis yang dapat memicu kecemasan besar, tidak hanya karena implikasi kesehatannya, tetapi juga karena kekhawatiran akan biaya pengobatan yang sangat tinggi.1 Di Indonesia, kekhawatiran ini sering kali menyebabkan pasien menunda pemeriksaan, padahal deteksi dini adalah kunci utama untuk meningkatkan angka keberhasilan terapi dan menurunkan risiko komplikasi.2,3 Kabar baiknya, sebagian besar layanan deteksi dini, diagnostik, hingga pengobatan kanker telah ditanggung penuh oleh BPJS Kesehatan melalui program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).4
Artikel ini akan membahas secara ringkas dan faktual mengenai jenis pemeriksaan kanker yang dicakup oleh BPJS, serta langkah-langkah prosedural yang harus Anda ikuti.
Mengapa Deteksi Dini Kanker Begitu Penting?
Peluang keberhasilan terapi pasien kanker stadium awal jauh lebih tinggi dibandingkan dengan stadium lanjut.5 Penemuan kanker pada tahap yang masih terlokalisasi (Stadium I) sering kali memungkinkan tindakan kuratif (penyembuhan) yang lebih sederhana, seperti operasi pengangkatan tumor.6 Sebaliknya, pengobatan kanker stadium lanjut membutuhkan terapi yang lebih kompleks, seperti kombinasi kemoterapi, radioterapi, dan terapi target, yang tentunya meningkatkan beban biaya kesehatan secara keseluruhan.2
Menurut data terkini, skrining kanker yang terorganisir dan tepat waktu secara signifikan dapat mengurangi angka kematian akibat kanker di populasi.3
Tiga Pilar Pertanggungan Kanker oleh BPJS Kesehatan
BPJS Kesehatan menanggung layanan kanker dalam tiga tahap utama, semuanya wajib mengikuti prosedur rujukan berjenjang (dimulai dari Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama/Faskes I) bagi peserta aktif:4
1. Skrining Awal (Deteksi Dini)
Layanan ini bersifat gratis bagi peserta aktif dan bertujuan untuk menemukan kelainan sebelum gejala muncul. Jenis skrining yang ditanggung BPJS, antara lain:
- Kanker Serviks (Leher Rahim): Pemeriksaan IVA test (Inspeksi Visual Asam Asetat) dan Pap smear dapat dilakukan di Puskesmas atau Faskes.4 Skrining rutin ini sangat efektif dalam mendeteksi perubahan pra-kanker pada leher rahim.7
- Kanker Payudara: Pemeriksaan payudara klinis (SADANIS – Pemeriksaan Payudara Klinis) oleh tenaga kesehatan terlatih [4 ]. Untuk skrining lanjutan seperti Mammogram, rujukan ke Faskes lanjutan diperlukan sesuai indikasi risiko.8
- Kanker Kolorektal (Usus Besar): Skrining melalui pemeriksaan darah samar pada feses (Fecal Occult Blood Test/FOBT) tersedia di beberapa fasilitas kesehatan rujukan daerah.4
2. Pemeriksaan Diagnostik Lanjutan
Jika hasil skrining menunjukkan adanya kecurigaan, Anda akan dirujuk ke Faskes Tingkat Lanjut (Rumah Sakit) untuk memastikan diagnosis. BPJS menanggung rangkaian pemeriksaan lanjutan seperti:4
- Biopsi: Pengambilan sampel jaringan untuk dianalisis di laboratorium, yang merupakan standar emas (gold standard) untuk konfirmasi diagnosis kanker .1
- Pencitraan Medis: Pemeriksaan seperti CT Scan, MRI, PET Scan (dengan syarat tertentu), atau USG untuk menentukan lokasi, ukuran, dan penyebaran kanker (staging) .9
- Pemeriksaan Laboratorium Khusus: Termasuk penanda tumor (tumor marker) dan pemeriksaan darah lengkap.
3. Pengobatan Medis Kanker
Setelah diagnosis kanker ditegakkan, BPJS menanggung seluruh modalitas pengobatan utama, termasuk yang berteknologi tinggi, sesuai dengan protokol medis dan indikasi yang berlaku .1,4,6
- Pembedahan (Operasi Onkologi): Tindakan utama untuk mengangkat tumor secara tuntas, terutama pada stadium awal
- Kemoterapi: Penggunaan obat-obatan untuk membunuh sel kanker
- Radioterapi: Terapi menggunakan sinar berenergi tinggi untuk menghancurkan sel kanker
- Terapi Target & Terapi Hormonal: Pengobatan yang menargetkan mekanisme spesifik pertumbuhan sel kanker atau memblokir hormon, dengan cakupan tergantung pada ketersediaan obat yang terdaftar di formularium JKN
Namun, terapi modern seperti targeted therapy dan immunotherapy hanya ditanggung sebagian, tergantung kebijakan obat yang masuk dalam daftar Fornas dan indikasi klinis dokter.
Prosedur dan Keterbatasan Penting
Untuk memastikan semua layanan ditanggung BPJS, peserta harus selalu mengikuti alur rujukan berjenjang:4
- Kunjungi Faskes I: Datang ke Puskesmas atau klinik terdaftar untuk keluhan atau skrining awal.
- Rujukan ke Spesialis: Faskes I akan memberikan rujukan ke dokter spesialis di Rumah Sakit Tipe C/B jika diperlukan pemeriksaan lebih lanjut.
- Pengobatan di RS: Dokter Spesialis Onkologi/Bedah Onkologi di Rumah Sakit akan menentukan rencana terapi (operasi, kemoterapi, radiasi, dll.). Seluruh proses ini akan dijamin oleh BPJS, termasuk obat-obatan yang tercantum dalam formularium nasional.
BPJS tidak menanggung:4
- Pengobatan yang belum memiliki bukti ilmiah yang kuat atau bersifat eksperimental.
- Pengobatan yang dilakukan di luar prosedur yang berlaku (misalnya, langsung datang ke rumah sakit tanpa rujukan yang sah).
Dengan memahami cakupan ini, Anda tidak perlu lagi menunda pemeriksaan karena khawatir biaya. Deteksi dini yang didukung oleh jaminan kesehatan yang memadai merupakan langkah strategis untuk melawan kanker.
Referensi
- National Cancer Institute. Cancer Screening Overview (PDQ®)–Patient Version [Internet]. Bethesda (MD): National Cancer Institute (US); 2024. [cited 2025 Nov 12]. Available from: https://www.cancer.gov/about-cancer/screening/patient-screening-overview-pdq
- World Health Organization. Early cancer diagnosis saves lives, cuts treatment costs [Internet]. Geneva: World Health Organization (WHO); 2021. [cited 2025 Nov 12]. Available from: https://www.who.int/news/item/03-02-2017-early-cancer-diagnosis-saves-lives-cuts-treatment-costs
- Elbarazi I, Ahmed LA. Alleviating the Global Burden of Cancer Through Prevention and Early Detection. Cancer Control. 2025;32:10732748251378666. doi: 10.1177/10732748251378666. Epub 2025 Sep 12. PMID: 40939582; PMCID: PMC12432317..
- BPJS Kesehatan. Pedoman Manfaat Pelayanan Kanker bagi Peserta JKN [Internet]. Jakarta: BPJS Kesehatan (ID); 2024. [cited 2025 Nov 12]. Available from: https://www.bpjs-kesehatan.go.id/
- Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Cancer prevention and control [Internet]. Atlanta (GA): Centers for Disease Control and Prevention (US); 2024. [cited 2025 Nov 12]. Available from: https://www.cdc.gov/cancer/index.htm
- Brandão M, Morais S, Lopes-Conceição L, Fontes F, Araújo N, Dias T, et al. Healthcare use and costs in early breast cancer: a patient-level data analysis according to stage and breast cancer subtype. ESMO Open. 2020;5(6):e000984. doi: 10.1136/esmoopen-2020-000984. PMID: 33234552; PMCID: PMC7689066.
- Consul S, Agrawal A, Sharma H, Bansal A, Gutch M, Jain N. Comparative study of effectiveness of Pap smear versus visual inspection with acetic acid and visual inspection with Lugol’s iodine for mass screening of premalignant and malignant lesion of cervix. Indian J Med Paediatr Oncol. 2012;33(3):161-5. doi: 10.4103/0971-5851.103143. PMID: 23248422; PMCID: PMC3523473.
- NCCN. NCCN Guidelines for Patients®: Breast Cancer Screening and Diagnosis [Internet]. Plymouth Meeting (PA): National Comprehensive Cancer Network (NCCN); 2024. [cited 2025 Nov 12]. Available from: https://www.nccn.org/
- National Cancer Institute. Screening Tests for Cancer [Internet]. Bethesda (MD): National Cancer Institute (US); 2023. [cited 2025 Nov 12]. Available from: https://www.cancer.gov/about-cancer/screening/screening-tests
