Pengenalan PET Scan
PET Scan (Positron Emission Tomography) adalah salah satu pemeriksaan kedokteran nuklir yang dapat memperlihatkan aktivitas sel dalam tubuh. Pemeriksaan ini sering dipakai untuk mendeteksi kanker, penyakit jantung, dan kelainan otak. Agar gambarnya bisa terlihat jelas, PET Scan memerlukan zat khusus yang disebut radiofarmaka.
Salah satu radiofarmaka yang paling sering digunakan adalah FDG.
Apa itu FDG?
FDG adalah singkatan dari Fluorodeoxyglucose, yaitu molekul mirip glukosa (gula) yang diberi label radioaktif dengan Fluor-18 (¹⁸F). Karena bentuknya mirip glukosa, FDG masuk ke dalam sel dengan cara yang sama seperti gula biasa. Bedanya, setelah masuk ke dalam sel, FDG tidak bisa diproses lebih lanjut sehingga akan “terperangkap” di dalam sel.
Hal ini membuat FDG sangat bermanfaat untuk mendeteksi sel-sel yang aktif menggunakan glukosa dalam jumlah banyak.
Mengapa FDG Dipakai pada PET Scan?
Sel kanker biasanya menggunakan glukosa lebih banyak dibandingkan sel normal karena pertumbuhannya cepat. Dengan FDG, dokter dapat melihat area tubuh yang memiliki aktivitas metabolik tinggi, yang bisa menandakan adanya kanker atau proses penyakit lain.
Selain kanker, FDG juga bermanfaat untuk:
- Jantung: Menilai apakah otot jantung yang rusak masih bisa diselamatkan.
- Otak: Membantu mendeteksi epilepsi atau penyakit Alzheimer.
- Infeksi dan peradangan: Menunjukkan lokasi peradangan aktif di tubuh.
Bagaimana FDG Bekerja pada PET Scan?
- Pasien disuntik dengan FDG dalam dosis sangat kecil.
- FDG menyebar melalui darah ke seluruh tubuh.
- Sel yang aktif menggunakan glukosa (misalnya kanker) akan menyerap lebih banyak FDG.
- Kamera PET merekam sinyal radioaktif dari FDG, lalu komputer mengolahnya menjadi gambar.
Hasilnya berupa peta aktivitas metabolisme tubuh yang dapat menunjukkan adanya kelainan.
Apakah FDG Aman?
Ya, FDG aman digunakan. Radiasi yang dipancarkan sangat kecil dan akan hilang dari tubuh dalam 1–2 hari melalui urine. Efek samping sangat jarang terjadi.
Kesimpulan
FDG adalah radiofarmaka utama pada PET Scan yang bekerja dengan cara meniru glukosa. Karena sifatnya yang “terjebak” di sel yang aktif menggunakan energi, FDG sangat bermanfaat untuk mendeteksi kanker, menilai jantung, otak, maupun kondisi infeksi dan peradangan. Dengan PET Scan berbasis FDG, dokter dapat memberikan diagnosis dan rencana terapi yang lebih tepat untuk pasien.
Referensi
- Boellaard R, Delgado-Bolton R, Oyen WJG, et al. FDG PET/CT: EANM procedure guidelines for tumour imaging. Eur J Nucl Med Mol Imaging. 2015;42(2):328–354.
- Gambhir SS. Molecular imaging of cancer with positron emission tomography. Nat Rev Cancer. 2002;2(9):683–693.
- Fletcher JW, Djulbegovic B, Soares HP, et al. Recommendations on the use of 18F-FDG PET in oncology. J Nucl Med. 2008;49(3):480–508.
- Rahmim A, Zaidi H. PET versus SPECT: strengths, limitations and challenges. Nucl Med Commun. 2008;29(3):193–207.
