Efek Samping PET Scan yang Mungkin Timbul

BAGIKAN

Pengenalan PET Scan

PET Scan (Positron Emission Tomography) adalah pemeriksaan kedokteran nuklir yang menggunakan radiofarmaka (obat dengan dosis kecil zat radioaktif) untuk melihat aktivitas sel di dalam tubuh. PET Scan sangat bermanfaat untuk mendeteksi kanker, menilai penyakit jantung, hingga membantu mendiagnosis gangguan otak.

Meskipun terdengar “berhubungan dengan radiasi”, PET Scan pada dasarnya aman dilakukan. Namun, seperti tindakan medis lain, tetap ada kemungkinan timbul efek samping, meski jarang dan biasanya ringan.

Efek Samping yang Mungkin Terjadi

1. Paparan Radiasi

  • Radiofarmaka yang digunakan pada PET Scan memancarkan radiasi dalam jumlah kecil.
  • Dosis radiasi ini setara dengan pemeriksaan pencitraan lain (misalnya CT-Scan).
  • Hingga saat ini, tidak ada bukti efek berbahaya dari radiasi PET Scan pada pasien dewasa, namun tetap diusahakan menggunakan prinsip ALARA (As Low As Reasonably Achievable) untuk meminimalkan paparan

2. Reaksi Alergi

  • Sangat jarang terjadi.
  • Beberapa pasien mungkin mengalami reaksi alergi ringan terhadap zat radiofarmaka atau cairan kontras (jika dilakukan PET-CT dengan kontras).
  • Gejalanya biasanya berupa gatal atau ruam kulit, yang dapat ditangani dengan obat sederhana.

3. Efek Samping Penyuntikan

  • Rasa sakit atau kemerahan di lokasi suntikan dapat muncul sementara.
  • Kadang terjadi kebocoran cairan radiofarmaka ke jaringan sekitar (ekstravasasi), namun biasanya tidak berbahaya.

4. Hipoglikemia atau Hiperglikemia (Kadar Gula Tidak Seimbang)

  • Karena FDG adalah turunan glukosa, pemeriksaan ini dipengaruhi kadar gula darah.
  • Pasien dengan diabetes perlu diatur kadar gulanya sebelum pemeriksaan.
  • Efek samping serius sangat jarang, tetapi pasien dengan gula darah tidak terkontrol bisa mengalami hasil yang kurang akurat.

5. Risiko pada Wanita Hamil dan Menyusui

  • PET Scan umumnya tidak dianjurkan pada kehamilan, kecuali sangat diperlukan, karena radiasi dapat memengaruhi janin.
  • Pada ibu menyusui, radiofarmaka bisa keluar melalui ASI. Dokter biasanya menyarankan untuk menghentikan sementara menyusui selama 12–24 jam setelah pemeriksaan.

Cara Mengurangi Risiko Efek Samping

  • Minum banyak air setelah pemeriksaan untuk membantu mempercepat pembuangan radiofarmaka melalui urine.
  • Ikuti petunjuk dokter sebelum pemeriksaan, misalnya berpuasa atau mengatur obat diabetes.
  • Beri tahu dokter jika memiliki riwayat alergi, sedang hamil, atau menyusui.

Kesimpulan

PET Scan adalah prosedur aman dengan manfaat yang besar, terutama dalam mendeteksi kanker dan penyakit lainnya. Efek samping yang mungkin timbul sangat jarang dan biasanya ringan. Dengan persiapan yang tepat dan pengawasan dokter, pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan risiko minimal bagi pasien.

Referensi

  1. Boellaard R, Delgado-Bolton R, Oyen WJG, et al. FDG PET/CT: EANM procedure guidelines for tumour imaging. Eur J Nucl Med Mol Imaging. 2015;42(2):328–354.
  2. Viner M, Mercier G, Hao F, Malladi A, Subramaniam RM. PET/CT radiation dose: clinical implications. Ann Nucl Med. 2013;27(9):867–874.
  3. Blaufox MD. Risks of nuclear medicine procedures: report of the International Commission on Radiological Protection. J Nucl Med. 2008;49(9):1555–1561.

Hubungi Kami: +62811 1707 0111